Sabtu, 15 Februari 2014

PAKAN CUPANG HIAS


Bagi para pecinta ikan cupang, memiliki ikan yang berpenampilan prima adalah sesuatu kepuasa yang tidak bisa digantikan dengan materi, maka tidak heran apabila para hobiis ikan cupang sangat mengutamakan ikan kesayangannya dari segi pakan.

ikan cupang, makanan ikan cupang, Pakan Alami ikan cupang, Pakan Alami ikan hias, ikan hias, pakan ikan

Ikan cupang yang memiliki tubuh prima tidak lepas dari asupan gizi seimbang yang deberikan melalui makanan yang diberikannya.

Bagi para hobiis ikan cupang hias pemberian pakan alami adalah sesuatu hal yang mesti dilakukan. Bagi Anda hobiis ikan cupang yang belum mengetahui apa saja pakan alami ikan cupang di bawah ini ada penjelasan khasiat pakan alami untuk ikan cupang.

Cuk atau jentik nyamuk pada daerah beriklim tropis seperti Indonesia, berkembang dengan  subur. Tentu saja  hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi hobiis dan peternak cupang hias sebab jentik nyamuk merupakan makanan utama ikan ini. Jentuk nyamuk banyak disinyalir  mampu membangkitkan tenaga dan mencemerlangkan warna cupang hias. Pemberian yang tertur sesuai dengan kebutuhan cupang hias membuat tubuh ikan tampil lebih adetis dan proporsional.

Untuk menjamin higienitasnya, sebelum diberikan jentik nyamuk tersebut harus dibersihkan dengan menggunakkan antibiotic tetrametril para amino trifenil misalnya Gold  100 atau blitzicth. Dosis yang digunakkan sebanyak satu tetes untuk 6-8 liter air bersih. 

Usaha ini akan membuat jentik nyamuk terbebas dan kotoran, terutama belatung kecil yang sering bercampur dengannya. Belatung kecil berwarna hiram abu-abu ini mempunyai cangkang yang keras sehingga bila termakan oleh cupang hias akan sulit dicerna. Akibatnya perut ikan cupang ikan akan menjadi busung, sulit mengempis dan akhirnya mati.

Kutu air, sebenarnya yang selama ini dikenal sebagai kutu air bukanlah kutu, tetapi udang renik Ciadocera. Di antara sekian banyak udang renik tersebut yang sering dijumpai di kolam atau perairan tergenang adalah Moina dan Daphnia sp. Moina berukuran antara 0,8-1,5 mm, berwarna putih kehijauan sedikit kemerahan, dan banyak dijumpai saat musim penghujan. 

Daphnia sp.berukuran sedikit lebih besar yaitu 0,9-3,0 mm, berwarna merah, dan banyak dijumpai saat musim kemarau. Kutu air sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan sirip-sirip cupang hias, yaitu mampu membuatnya tumbuh lebar dan panjang. Namun, harus diingat, jangan memberikan kutu air hitam atau cyccllops para burayak cupang hias sebeb dapat mengakibatkan kematian.

Sebelum diberikan, kutu air yang diambil dan air kotor harus disaring terlebih dahulu agar higienitasnya terjamin. Setelah di saring pun sebaiknya kutu air tersebut tidak langsung diberikan, tetapi dibiarkan terlebih dulu untuk beberapa lama dalam baskom berisi air bersih. 

Letakkan pula daun pisang kering diatas permukaan air tersebut, artinya tak layak pakai dan sebaiknya dibuang bersamaan dengan penggantian daun pisang kering tersebut. Penggantian daun kering dapat dilakukan setiap tiga jam sekali sehingga kutu air yang dibenihkan senantiasa terjamin kebersihan dan kualitasnya.

Cacing sutera atau Tubex sp, atau sering juga disebut cacing rambut ini merupakan pakan yang sangat akrab dengan kehidupan ikan hias, demikian pula cupang hias.cacing ini hidup di dasar perairan yang banyak mengandung bahan organik,misalnya di sungai atau comberan. Sepintas lalu, sosok cacing ini mirip benang kusut berwarna merah. 

Ujung tubuhnya yang bebas melambai-lambai, meliuk-liuk seperti gerakan penari jaipong. Sebagai pakan yang diberikan  kepada cupang hias, cacing sutera terkenal mampu memacu pertumbuhan burayak cupang hias. Namun, untuk cupang hias yang siap bertelur, cacing sutera sebaiknya tidak diberikan sebab kandungan lemaknya menyumbat saluran telur sehingga menghambat proses kematangan kelamin cupang hias, khususnya si betina yang tak mampu mengeluarkan telur.

Sebelun digunakkan sebaiknya cacing sutera tersebut dibersihkan terlebih dahulu agar bibit-bibit penyakit yang mungkin terbawa bersamanya tidak ikut termakan oleh cupang hias. Caranya dengan menyaringnya berkali-kali dengan serok sehingga semua kotoran dapat terlepas dan gumpalan cacing. Setelah itu, tempatkanlah gumpalan-gumpalan cacing ini dalam baskom berisi air bersih. Jangan lupa untuk menutupnya serapat mungkin selama kurang lebih tiga jam sebelum diberikan kepada cupang hias.

Infusoria, Pakan alami ini merupakan jasad renik yang sangat  kecil, berukuran 0,04-0,10 mm, sehingga tidak dapat terlihat oleh mata telanjang. Karena itu sangat cocok diberikan kepada burajak yang baru menetas ketika cadangan makanan yang berasal dari kuning telurnya habis.

Warnanya putih, karenanya sering juga disebut kutu air putih. I lab litany di genangan air yang memiliki pH rendah, hidup bergerombol, dan banyak dijumpai pada musim kemarau. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses pembongkaran sisa bahan organic. Makanan mereka berupa bakteri, ganggang renik, ragi, detritu yang halus, dan protozoa yang lebih kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar